Pages

Minggu, 24 April 2011

Ceritas

Hari ini, 23 April 2011
Diawali dengan sarapan sebungkus nasi kuning (belum sikat gigi langsung makan :D ) terus siap-siap untuk ke rumah sakit periksa penyakit baruku.

RSUD. Tidak tau kenapa saya tidak begitu suka bergaul dengan sesuatu yang berhubungan dengan dokter, pasien, dan obat. Tapi sejak hari selasa yang lalu saya termakan bujukan bapak dan ibu ku untuk memeriksakan penyakit. Katanya, "Daripada nanti tambah parah atau ada penyakit serius terus diwajibkan koh rawat inap, di pasangi infus." Infus? rawat inap? aahh, bau rumah sakit (baca: bau obat) saja saya tidak suka apa lagi kalau membayangkan harus rawat inap yang artinya mau atau tidak saya harus cium bau itu dalam beberapa hari. Karena itu, saya mengIYAkan tawaran untuk memeriksakan kesehatan di Puskesmas (hari rabu) dan hasilnya saya dirujuk ke RSUD SYEKH YUSUF. Ini pengalaman pertama saya berprofesi (bisakah disebut profesi?) sebagai seorang pasien. REMPONG.

Sebenarnya sejak kemarin saya sudah berencana ke Gramedia untuk baca buku gratis, GRATIS coii :D . Jadilah tadi pagi saya ke RSUD agak cepat biar gak antri telalu lama. Dan ternyata kurang cepat. Sekitar pukul 10.00 WITA saya tiba disana dan ternyata sudah banyak pasien yang berkerumun didepan poliklinik masing-masing, menunggu namanya dipanggil. Ah, setelah mondar-mandir kesana kemari akhirnya saya juga masuk dalam kerumunan pasien yang menunggu namanya dipanggil. Dan akhirnya "Ibu Annisa" <~~ bertambah satu lagi ketidaksukaan ku dengan RS, padahal sudah jelas tertulis di map itu kalau umurku 18 tahun (lebih muda setahun dari usia aslinya :P ) masih saja di panggil dengan awalan "ibu". Selesai periksa, tebus resep, dan bergegas cari pete2 tujuan sentral. Mau ke Gramedia MARI.

Caauu. Di Mall Ratu Indah langsung jalan menuju Gramedia (tujuan utama). Di sana saya sempat mondar-mandir dulu, bingung mau baca buku apa. Coba ke tempat bersemayamnya buku-buku yang membahas tentang komputer dan elektro tapi saya tidak tertarik dengan judul-judul buku disitu. Keliling lagi, dan singgah di kategori novel. Ternyata masih ada novel Maryamah Karpov yang belum sempat terbeli sejak setahun lalu, Yihhiiy (senang tidak jelas). Keliling lagi, kali ini singgah dikategori Sastra. Baca judul-judul buku yang terpajang dan akhirnya menjatuhkan pilihan ke buku kumpulan cerpen karya Djenar Maesa Ayu yang judulnya "1 Perempuan 14 Laki-laki". Membaca dimulai. Bukunya menarik, serius saya baca hingga akhirnya menyadari kalau satpam di toko buku itu entah sudah berapa kali mondar-mandir di depan saya, saya CUEK. Sampai akhirnya petugas yang biasa melayani bacotan pengunjung juga berkerumun di sekitar saya. TIDAK ASIK. Karena alasan itulah saya menyudahi membaca. Hanya bisa baca 3 dari 14 judul cerpen dibuku itu. BUKUNYA KEREN. Saya juga baru tau kalau Indra Herlambang juga seorang penulis, selama ini yang saya tau dia adalah seorang presenter.

aish, inti cerita saya malam ini apa yah???
Terserahlah, pokoknya saya sedang ingin menulis, "Menulislah walau satu kata".
Karena mata sudah sayup seperti ditiup setan maka cerita hari ini dicukupkan.
Terimakasih. :)

Sugesti positif untuk hari ini :
"Saya adalah calon Engineer yang hebat yang sangat tertarik dengan dunia Sastra."

~icha chidot~

Kamis, 10 Februari 2011

Otak Albert Einstein

Otak Albert Einstein sering dijadikan sebagai objek riset dan spekulasi. Otak dari tokoh fisika terbesar di abad ke-20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya pada tahun 1955. Otak ini menarik perhatian dunia karena reputasi Albert Einstein sebagai seorang jenius, dan nampaknya kelainan dan ciri khas di dalam otaknya ini mempunyai korelasi kuat dengan kemampuan intelegensi yang menyebabkan terciptanya banyak ide brilyen dalam dunia fisika dan matematika.
Mengenai pengambilan otak dan pengawetan ini apakah mendapat izin dari yang bersangkutan merupakan bahan perdebatan yang luas. Dalam biografinya yang ditulis oleh Ronald Clark (1971) dikatakan: "Dia sangat menyetujui agar otaknya dipakai sebagai objek riset dan meminta agar badannya juga dikremasikan". Namun pernyataan Ronald Clark ini nampaknya tidak begitu cocok, bahkan pengambilan otak inipun belum mendapat izin dari pihak keluarganya. izin dari anaknya yang bernama Hans Albert Einstein baru diberikan setelah pengambilan dilakukan, dan inipun disetujui jika otak tersebut hanya dipakai untuk kegiatan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang berkualitas tinggi.
Bagaimanapun juga, otak Einstein yang baru ditemukan kembali pada tahun 1978 ini mendapat perhatian yang luas terutama di dalam dunia ilmiah. Otak ini berada dalam sebuah botol batu yang diisi dengan cairan jus apel (cider) selama lebih dari 20 tahun.

Nah ini dia foto dari otak Einstein yang diambil pada tahun 1955